Kali ini gue mau curhat! Ya,
walaupun sedikit nora buat cowok maco kaya gue curhat-curhatan. Tapi mohon
untuk didengarkan (Maksud gue dibaca, tapi ceritanya lo dengerin curhat gue).
Oke, semua berawal dari…..
Gue lagi beli baso ikan di pinggir
jalan, tiba-tiba sesuatu yang tidak biasa pun terjadi. Tukang baso ikannya
nanya, mau baso ikan tuna atau baso ikan lumba-lumba? Karena gue tau kalo
lumba-lumba dilindungi pemerintah, gue pilih baso ikan yang dagingnya lumba-lumba.
Kenapa? Ya, biar gue juga dilindungi sama pemerintah. Tapi baru satu gigit, Gue
langsung dapet karma si lumba-lumba. Perut gue langsung sakit. Gue mules, gue
langsung lari nyari WC. Yang gue takutin, nanti waktu gue TIIIIIIT (lo
ngertikan maksud gue) yang keluar malah lumba-lumba.
Gue masih nyari WC! Karena
terburu-buru, gue nabrak seseorang. “Aaaaah..” suaranya halus sekali. Waktu gue
liat, ternyata tukang baso ikan yang tadi. Sungguh merusak suasana! Perut gue
jadi semakin sakit. Gue lari lagi, dan gue menabrak orang untuk kedua kalinya.
Kali ini dia tidak bersuara. Waktu gue liat, ternyata bukan orang. Itu tiang
listrik. Aduh, sakit perut gue semakin menjadi-jadi di tambah sakit kepala
barusan kejedot tiang listrik. Kali ini gue gak lari, gue cape. Gue lihat
semak-semak yang bergoyang tertiup angin. Apa boleh gue ikut gabung sama
mereka? Gue udah bener-bener gak kuat.
Gue liat sekeliling sambil mendekati
semak-semak itu. Kayanya aman nih! Gue semakin dekat dengan semak-semak itu.
Namun tidak disangka, ternyata tempat itu sudah ada yang booking. Tergeletak
beberapa batang emas disana (lo tau kan maksud gue). Mungkin itu uang mukanya.
Gue jadi gak nafsu buang air. Tapi perut gue masih aja sakit. Gue akhirnya
ninggalin tempat itu.
Di jalan, gue berjalan. Itu doang
yang gue lakuin, tapi gue harus mengembangkannya menjadi satu buah paragrap
agar ceritanya panjang. Gimana kalo waktu gue berjalan, gue ada di jalan.
Mungkin itu udah cukup memenuhi kriteria satu paragraph ya?